Bulan: September 2022

Bila berkata pecundang, pecundang itu mempunyai banyak sekali arti. Banyak perihal serta penanda yang melukiskan seseorang pecundang itu. Jadi kita janganlah cuma terpana pada 2 ataupun 3 penanda saja. Sebab terdapat banyak perihal yang dapat menghasilkan seorang selaku pecundang. Pada dasarnya orang tidak senang jadi seseorang pecundang. Tidak terdapat orang yang mau jadi kotor ataupun komedian. Sebab itu berhubungan dengan harga diri. Serta orang pada dasarnya mempunyai harga diri yang besar.

Bermacam Jenis Pecundang Yang Kerap Kita Temui Di Tengah Masyarakat

Siapa sih yang mau nampak semacam pecundang, ataupun jadi pecundang. Tentu tidak terdapat. Tidak terdapat orang mau jadi pecundang. Alhasil orang hendak berupaya buat memantapkan psikologis serta raga mereka supaya dapat kokoh mengalami seluruh hambatan serta halangan yang terdapat di depan. Tetapi itu tidak menjamin hendak kita bebas dari tutur pecundang. Sebab pada kesimpulannya hendak terdapat yang tereleminasi. Sebab seluruh yang terdapat di bumi ini semacam suatu pertandingan. Dimana tentu terdapat partisipan. Serta terdapat yang terbaik serta terburuk. Serta tidak bisa jadi seluruh orang jadi yang terbaik.

Bila seluruh orang jadi terbaik, lalu siapa yang hendak memuat posisi yang terburuk? Pasti saja wajib terdapat yang mengisinya kan. Serta merekalah hendak dikira pecundang. Merasa tidak seimbang? Betul pasti untuk sebagian orang hendak nampak ini tidak seimbang. Tetapi metode ini merupakan metode yang sangat efisien buat dicoba dalam memilah suatu golongan. Jadi jika tidak mau terletak di posisi terendah, betul berupaya maksimum, janganlah jadi pecundang. Terdapat sebagian jenis pecundang yang dapat kita kelompokkan.

Mulai dari yang tidak berani membenarkan kesalahannya, terdapat pula yang melontarkan kesalahannya pada orang lain. Memakai kekurangannya buat memperoleh atensi serta profit. Menarik orang lain buat masuk dalam dramanya buat melengkapi ceritanya supaya memperoleh atensi serta simpati kasih dari orang lain. Menggunakan kesedihan orang lain buat profit pribadinya. Menggunakan kesedihan orang lain buat membuat ia nampak lebih bagus. Serta sedang banyak lagi tipe- tipe orang pecundang yang terhambur di tengah warga.

Memanglah tidak dapat dibantah, bullying merupakan salah satu aksi yang tidak dapat kita jauhi. Serta itu telah berjalan amat lama. Serta itu jadi kasus dari dahulu sampai saat ini. Permasalahan bullying lalu meningkat. Serta ini jadi atensi banyak orang. Alhasil terus menjadi banyak metode yang diupayakan buat mengakhiri aksi bullying ini. Sebab ini hendak membuat seorang jadi guncangan, serta memusnahkan era depan seorang. Bullying tidak hendak membagikan perihal yang bagus, tidak tahu pada korban ataupun pelakon.

Menyudahi Bully Sebab Itu Tidak Hendak Membuat kamu Nampak Aksi Ataupun Lebih Bagus Dari Yang Lainnya

Kedua pihak hendak bersama merasakan kehilangan dari bullying. Serta sesungguhnya dampak kurang baik bullying tidak cuma dialami oleh korban. Tetapi pula pelakon. Tetapi kita seluruh tidak mengetahui itu. Sebab kita difokuskan pada sang korban. Tanpa kita sadari, dampak kurang baik juga dari tindakan bullying ini pula dirasakan oleh sih pelakon. Bisa jadi sebagian dari kamu merasa bimbang serta bingung. Mengapa mereka selaku pelakon merasa cedera? Kehilangan semacam apa yang dapat mereka miliki ataupun rasakan?

Kehilangan yang dirasakan pelakon bisa jadi tidak hendak langsung nampak. Tetapi hendak amat terasa di setelah itu hari. Misalnya, mereka hendak dihantui rasa bersalah. Hidup mereka tidak hendak hening. Sebab mereka siuman benar hendak kekeliruan yang mereka jalani. Serta mereka hendak dikejar rasa penyanggahan kekecewaan. Serta apalagi tidak sedikit pula pelakon dari bullying di era dulu sekali pada kesimpulannya bunuh diri sebab merasa menyesal hendak perbuatannya. Mereka hendak hadapi permasalahan dalam bersosialisasi.

Alhasil dapat dikatakan sesungguhnya dengan melaksanakan bullying, ini tidak terdapat profit serupa sekali. Apalagi kedua pihak juga hendak bersama cedera. Serta dikala kita membully seorang, ingat kita tidak hendak nampak aksi serta tidak hendak nampak lebih bagus dari orang yang kita bully. Justru kita hendak nampak bego, serta tidak berpendidikan budi. Alhasil orang hendak kehabisan rasa belas kasih serta empati pada kamu. Angka ataupun value kamu juga hendak menyusut. Alhasil orang tidak hendak enggan pada kamu.

Jika mengatakan pecundang, pecundang itu memiliki banyak sekali makna. Banyak hal dan indikator yang menggambarkan seorang pecundang itu. Jadi kita jangan hanya terpaku pada dua atau tiga indikator saja. Karena ada banyak hal yang bisa menjadikan seseorang sebagai pecundang. Pada dasarnya orang tidak suka menjadi seorang pecundang. Tidak ada orang yang ingin menjadi sampah atau badut. Karena itu bersangkutan dengan harga diri. Dan manusia pada dasarnya memiliki harga diri yang tinggi. 

Berbagai Tipe Pecundang Yang Sering Kita Temui Di Tengah Masyarakat

Siapa sih yang ingin terlihat seperti pecundang, atau menjadi pecundang. Pasti tidak ada. Tidak ada orang ingin menjadi pecundang. Sehingga orang akan berusaha untuk menguatkan mental dan fisik mereka agar bisa kuat menghadapi segala kendala dan hambatan yang ada di depan. Tapi itu tidak menjamin akan kita lepas dari kata pecundang. Karena pada akhirnya akan ada yang tersisih. Karena semua yang ada di dunia ini seperti sebuah kompetisi. Dimana pasti ada peserta. Dan ada yang terbaik dan terburuk. Dan tidak mungkin semua orang menjadi yang terbaik. 

Jika semua orang menjadi terbaik, lantas siapa yang akan mengisi posisi yang terburuk? Tentu saja harus ada yang mengisinya kan. Dan merekalah akan dianggap pecundang. Merasa tidak adil? Ya tentu bagi beberapa orang akan terlihat ini tidak adil. Tapi cara ini adalah cara yang paling efektif untuk dilakukan dalam membagi sebuah kelompok. Jadi kalau tidak ingin berada di posisi terendah, ya berusaha maksimal, jangan jadi pecundang. Ada beberapa tipe pecundang yang bisa kita kelompokkan. 

Mulai dari yang tidak berani mengakui kesalahannya, ada juga yang melempar kesalahannya pada orang lain. Menggunakan kekurangannya untuk mendapatkan perhatian dan keuntungan. Menarik orang lain untuk masuk dalam dramanya untuk menyempurnakan ceritanya agar mendapatkan perhatian dan belas kasih dari orang lain. Memanfaatkan kesedihan orang lain untuk keuntungan pribadinya. Memanfaatkan kesedihan orang lain untuk membuat dia terlihat lebih baik. Dan masih banyak lagi tipe-tipe orang pecundang yang tersebar di tengah masyarakat. 

Bagi kalian yang tidak suka segala sesuatu yang ribet. Tidak suka menunggu, tidak suka bersabar. Tidak suka akan menunggu yang tidak pasti, membuang waktu. Dan menginginkan semuanya serba cepat. Menginginkan semua serba instan. Sehingga bisa menghemat waktu, dan energi. Dan kalian bisa melakukan lebih banyak hal dengan itu. Memang ada plus minus. Dan semua itu tidak bisa kita kendalikan. Instan atau tidaknya suatu hal itu tidak selamanya bisa kita kendalikan. Karena manusia mempunyai kebatasan. 

Tidak Ada Yang Instan Dan Siap Sedia Semua Tetap Akan Membutuhkan Proses

Di saat kita menginginkan segala sesuatu itu terjadi dengan cepat, dengan instan. Menginginkan untuk segera mendapatkan hasilnya, atau menikmati hasilnya. Kita tanpa sadar menjadi seseorang yang egois. Menuntut sesuatu yang dimana itu ada proses di dalamnya. Dan kita menjadi orang yang tidak mau tahu akan proses. Menjadi seseorang yang menuntut akan sebuah hasil tanpa peduli apapun yang terjadi. Yang penting hasilnya ada dan harus baik. Bukankah itu adalah suatu sifat dari egois?

Kita harus bisa menghargai sebuah proses. Apapun hal yang kita inginkan. Entah di konteks manapun. Apapun itu akan ada proses didalamnya. Orang pun ingin membuat sesuatu yang instan, seinstan-instannya sesuatu itu, tetap akan memakan proses walaupun sangat singkat. Katakanlah kopi, untuk bisa menikmati kopi, kita harus membuatnya dari biji kopi, dihancurkan dan diseduh. Dan mulai lah adanya kopi saset. Dimana kita tidak perlu lagi untuk memproses dari sebuah biji kopi. Tapi bisa langsung seduh. Lebih instan. Tapi tetap membutuhkan proses dalam menyeduh. 

Memang lebih singkat waktu yang diperlukan. Sampai kita bisa menikmati segelas kopi. Tapi apakah rasanya akan senikmat saat kita memprosesnya dari biji kopi? Tentu tidak. Rasanya akan standar, sesuai dengan proses yang kita lalui, singkat. Jadi kita tidak bisa menaruh ekspektasi tinggi akan rasa dari kopi tersebut. Ingin lebih instan? Ada kopi kemasan, tapi anda harus merogoh kocek yang lebih, dan rasanya tetap standar. Karena yang kalian nikmati bukan kopi yang utuh, tapi pemanis. 

Apa itu pengalaman? Pengalaman merupakan moment- moment dalam kehidupan seorang yang telah terjalin lebih dahulu, dimana dapat memperoleh sesuatu pengalaman? Tanggapannya bila saja serta dimana saja, pengalaman terdapat 2. Terdapat pengalaman kurang baik terdapat pengalaman bagus janganlah sempat menghalangi diri buat melaksanakan banyak perihal. Sebab dari situ orang hendak memperoleh banyak pengalaman bagus ataupun kurang baik. Mengapa pengalaman sedemikian itu bernilai? Sebab pengalaman amatlah berarti buat kehidupan seorang dengan pengalaman orang dapat berlatih buat lebih bagus ke depan dalam melaksanakan seluruh perihal.

Pengalaman Hidup Merupakan Ilmu Yang Sangat Bernilai Serta Berarti Alhasil Janganlah Kamu Remehkan Itu

Bagus itu dalam perkawanan, ikatan terlebih profesi. Bila seorang mempunyai pengalaman yang lumayan banyak, orang itu dengan gampang menanggulangi suatu permasalahan serta kebalikannya bila tidak mempunyai pengalaman, orang hendak susah meski cuma dengan permasalahan yang kecil. Dengan pengalaman orang dapat lebih mengatur emosinya. Tidak terburu- buru dalam mengutip ketetapan meski lagi dituntut buat kilat mengutip ketetapan. Apa lagi dalam profesi pada umumnya industri mencari calon buat bertugas di industri dengan mempunyai pengalaman yang lumayan.

Semacam minimun satu hingga 2 tahun telah sempat bertugas di bidangnya. Sebab bila orang tidak mempunyai pengalaman dapat berdampak parah apalagi dapat melukai seorang. Dalam sesuatu ikatan pula dibutuhkan pengalaman bila tidak orang itu hendak jadi individualistis serta cuma mempertimbangkan dirinya sendiri. Tidak mempertimbangkan pendampingnya, seluruhnya wajib cocok dengan ambisinya tidak memperdulikan hak pendampingnya. Sementara itu dalam sesuatu ikatan telah tentu tiap- tiap mempunyai kepribadian yang berlainan.

Kerutinan yang berlainan, mempunyai permasalahan yang berlainan, dari fisiknya saja telah berlainan antara pria serta wanita. Kala orang mempunyai pengalaman dalam sesuatu ikatan hendak kebalikannya hendak lebih menghormati opini pendamping. Lebih memprioritaskan apa yg di idamkan ataupun diperlukan oleh pendamping. Rasanya juga ikatan hendak lebih terasa serasi meski kita ketahui permasalahan hendak lalu tiba. Sedemikian itu pula dalam perkawanan kadangkala diperlukan pengalaman yg lumayan buat dapat menjalakan perkawanan dengan orang yang seangkatan ataupun lebih berumur.

Bila tidak, orang hendak enggan menjalakan perkawanan dengan orang yang tidak mempunyai pengalaman. Sebab orang yang tidak mempunyai pengalaman dalam perkawanan umumnya mengarah tidak mempunyai rasa empati serta tidak hirau dengan area disekitarnya. Hingga dari itu berarti sekali kita berlatih serta menghormati sesuatu pengalaman sebab pengalaman merupakan ilmu yang sangat bernilai, yang lalu hendak kita maanfaatkan dalam menempuh hidup.

Salah satu kekhawatiran banyak orang merupakan khawatir buat pergi dari alam aman. Serta banyak orang tidak hendak sanggup membebaskan seluruh kenyamanan yang terdapat. Susah buat membebaskan seluruh kenyamanan yang telah di set serta di atur sedemikian muka. Serta kita hendak mempunyai rasa khawatir buat tidak dapat memperoleh rasa itu lagi dikala kita pergi dari alam aman kita. Serta kita hendak mengawali dengan sebagian alibi supaya kita tidak pergi dari alam kita. Serta kesimpulannya kita hendak bertahan di tempat itu lagi serta lagi.

Pergi Dari Alam Aman Tidak Gampang Tetapi Itu Hendak Terbayarkan

Kesimpulannya tidak dapat pergi dari alam itu. Bukankah terdapat rasa jenuh disitu. Bila kita lalu demikian ini, kita tidak hendak memperoleh betul itu- itu aja. Jadi kita wajib memberanikan diri buat pergi dari alam itu. Kita wajib memberanikan diri buat mencari perihal terkini, berlatih perihal terkini, serta kesimpulannya kita hendak memperoleh banyak pelajaran terkini, kita dapat jadi lebih bertumbuh. Serta kesimpulannya kita dapat jadi lebih bermutu, kita tingkatkan angka kita, kita tingkatkan mutu diri kita. Serta itu yang sangat berarti.

Dikala kamu dapat berlatih perihal terkini serta kamu dapat mempraktikkan hidup kamu, kamu dapat jadi seorang yang rasanya mempunyai individu yang terkini. Serta mempunyai banyak perihal terkini yang dapat diperoleh. Serta itu hendak membagikan suatu kebahagiaan bagimu, serta kamu hendak menikmatinya. Terdapat banyak perihal yang dapat kamu miliki dikala kamu dapat membuka diri. Terdapat banyak perihal yang dapat kamu kembangkan dikala kamu membuka diri kamu itu. Sebab dikala kamu membuka diri kamu hingga kamu hendak merasa semacam lahir balik.

Sensasinya itu yang hendak kamu rindukan, kehebohan nya itu yang hendak kamu menunggu, sebab hidup itu contoh tutur amat berikatan dengan seluruh suatu yang nikmat, semacam seluruh kenikmatan bumi itu hendak mengikat kita, harta, tahta, perempuan. Kurang lebih semacam itu peribahasanya. Serta alam aman memanglah hendak senantiasa memanjakan kita. Tetapi, bila kita pergi dari alam aman itu, kita juga dapat merasakan perbandingan yang luar lazim. Serta kamu tidak hendak sempat menyesal hendak itu. Jadi janganlah sempat ragu buat pergi dari alam aman.

Karena semua yang ada di dunia sekarang ini serba instan. Kita semakin disuguhkan dengan segala macam bentuk kenikmatan. Baik itu kenikmatan yang sesaat atau sebaliknya. Dan tidak sedikit dari kita yang menjadi terlena dan menjadi terbawa arus. Menjadi terlalu nyaman sampai lupa diri dan menjadi tidak tahu diri. Dan ini sering sekali terjadi. Mungkin saja kita sedang mengalami hal tersebut. Entah kita yang dirugikan dengan orang seperti itu, atau kita yang menjadi pelaku utama. 

Semakin Banyak Orang Yang Tidak Tahu Diri Dan Orang Yang Malas

Karena saat kita memberikan sebuah kenyamanan pada seseorang, disitu akan terlihat watak atau karakter seseorang itu sebenarnya. Mungkin awalnya akan menolak. Awalnya akan biasa saja. Tapi jika sudah terbiasa, maka akan menjadi lupa. Bahkan tidak hanya lupa, tapi mereka malah menagih akan kenikmatan tersebut. Karena pada dasarnya orang-orang senang dengan kenikmatan. Orang senang dengan kenyamanan. Siapa yang tidak mau nyaman. Siapa yang tidak mau merasakan kenikmatan dunia. Apalagi itu secara gratis. 

Dan dari itulah pribadi seseorang, karakter seseorang akan terlihat. Seloyal apa orang tersebut. Akan terlihat. Mana yang akan terbawa dengan kenyamanan, atau akan tetap teguh dengan pendiriannya dan tegas dengan prinsip hidupnya. Tidak banyak orang seperti ini. Sehingga memang sulit menemukan mereka. Tapi bukan berarti tidak ada ya orang seperti ini. Jadi jika kalian ingin bertemu dengan orang seperti ini. Jika kalian ingin mendapatkan dan berteman dan berhubungan dengan orang seperti ini, maka jadilah dulu seperti itu. 

Maka saat kita bisa menjadi seseorang yang seperti kita cari, maka akan lebih mudah untuk kita mendapatkan, atau menarik perhatian orang yang seperti itu. Kita akan lebih mudah memfilter dan membedakan mana yang benar-benar tulus dan tidak. Tapi jika kita tetap dengan watak atau kepribadian kita yang cerdik, alias cerdas dan licik, dan menginginkan mendapatkan orang yang loyal seperti itu, maka tidak akan akan bisa. Dan akan sangat sulit mendapatkannya.

Sering sekali kita sebagai manusia mengeluhkan berbagai macam hal. Mulai dari kegiatan kita sehari-hari, kita sering sekali mengeluh. Kenapa harus kita. Kenapa hari ini, kenapa dan kenapa. Sehingga kita menjadi seseorang yang pengeluh. Apa-apa dikeluhkan. Tapi seperti yang kita tahu, dengan mengeluh itu tidak akan menyelesaikan masalah. Dan itu jelas semua orang tahu. Keluhan itu tidak akan pernah ada habisnya. Itu adalah hal yang paling dasar yang kita semua tahu itu. 

Mengeluh Tidak Akan Membalikkan Waktu Dan Kesempatan Ataupun Memperbaiki Keadaan

Mau kemanapun kita pergi, mau kemanapun kita beranjak, pasti akan ada saja masalah, human error. Dan itu wajar saja. Tidak ada kesalahan maka tidak ada namanya keberhasilan. Jadi jika masalah yang ada adalah hal yang mudah, atau hal yang itu-itu saja, dan kalian keluhkan itu, jelas akan terlihat akan seperti apa ujung karirmu atau nasibmu. Jadi kita perlu untuk menerima. Belajar menerima, jalani, lakukan. Nikmati proses, tidak ada hasil yang enak dengan proses yang jalan mulus. Semua hal yang baik dan enak, pasti jalannya pun untuk mendapatkan itu tidak mudah. 

Butuh banyak usaha dan tindakan, butuh aksi. Sehingga, daripada hanya mengeluhkan ini itu, kalian bisa menggunakan waktu kalian itu untuk mencari solusi, mencari cara menyelesaikannya. Dan kerjakan hal yang lebih berguna sehingga kalian bisa membuat keadaan lebih baik. Walaupun tidak bisa mengembalikkan waktu, tapi kalian bisa membuat waktu di berikutnya menjadi lebih baik. Dan itu yang lebih berguna untuk dilakukan. Itu lebih penting untuk dilakukan. Daripada hanya mengeluhkan atau mencari siapa dalangnya. 

Akan jauh lebih baik dan jauh lebih bijaksana, jika kita mengubah pola pikir seperti itu, dan berpikir dengan bagaimana cara mengatasi masalah, bagaimana cara keluar dari permasalahan. Itu akan jauh lebih baik dan berguna untuk dilakukan. Karena dengan sibuk mengeluh dan mencari pusat permasalahan, itu tidak akan mengembalikkan keadaan, dan meringankan pekerjaan. Malah hanya akan menghambatmu dalam melakukan kegiatanmu berikutnya.

Seluruh orang pasti mempunyai seleranya tiap- tiap. Serta sebab hasrat yang berlainan, otomatis standar kita, sempurna nya kita hendak berlainan dengan idealnya orang lain. Apa yang orang lain rasa ini bagus belum pasti kita rasa itu bagus. Dikala orang lain merasa itu lumayan, dapat jadi bagi kita itu kurang. Alhasil buat dapat hingga pada pandangan yang serupa serta satu. Buat dapat mempunyai pemikiran yang serupa, kita wajib membandingkan dahulu idealnya kita serta orang itu. Supaya tidak terjalin miss komunikasi.

Sempurna Seorang Itu Berbeda- Beda Jadi Kita Wajib Menguasai Dulu

Sebab kerap sekali dari perbandingan sempurna orang, menghasilkan miss komunikasi. Alhasil terbentuknya perbincangan serta bentrokan. Serta ini kerap sekali terjalin. Apalagi di antara orang berusia, ini jadi salah satu pemicu sangat kerap mereka berselisih. Serta orang kerap melalaikan serta melalaikan perihal ini. Sebab dikala mereka mulai berdebat, ataupun berselisih. Mereka hendak lebih memfokuskan atensi mereka pada alasan mereka. Lebih memprioritaskan kepribadian abdi mereka, statement mereka. Serta siapa yang berhasil perbincangan.

Hingga mereka kurang ingat buat mengenali apa sih pusat permasalahannya. Orang sangat asyik serta panas sebab perbincangan, serta sangat terpana pada opini mereka. Hingga kadangkala kurang ingat apa yang membuat mereka dapat berantem hingga sepanjang itu. Sementara itu bila diamati, sumbernya itu sepele. Cuma sebab sempurna kita berlainan dengan orang lain. Semacam seperti suatu maksud. Ilustrasinya malam. Kita menyangka malam itu betul dikala jam 9 malam hingga dengan 12 malam. Itu merupakan malam hari. Tetapi orang lain memaknakan, pokoknya dikala hari mulai hitam itu berarti telah malam.

Jadi mulai dari jam 18. 00 itu telah masuk malam hari. Terkini disini saja telah nampak, uraian tutur malam antara kedua orang itu telah berlainan. Jadi alami bila hendak susah memperoleh titik temu. Bila dilanjutkan perbincangan, betul tidak hendak berakhir, sebab dasarnya saja telah berlainan. Buat itu, saat sebelum kamu mengawali perbincangan. Yakinkan dahulu apakah yang kamu artikan serupa tidak dengan pemikiran orang itu. Jadi kamu dapat menghindari bentrokan yang lebih jauh. Ataupun perbincangan yang percuma.

Kita semua tahu pasti bahwa tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi gagal. Tidak ada orang tua yang ingin melihat anaknya kesusahan. Mau senakal-nakal apapun anak, mau sebandel apapun anak. Orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anak. Orang tua pasti ingin anaknya menjadi anak yang benar, sukses, berhasil, dan bisa menjadi berkat dimanapun dia berada. Dan itulah kasih sayang orang tua pada anak, yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata, atau dihitung dengan angka. Karena kasihnya itu tidak ada habisnya, tidak terhitung banyaknya. 

Semua Orang Tua Pada Dasarnya Pasti Menginginkan Yang Terbaik Untuk Anak-Anaknya

Semua orang tua memiliki naluri tersebut. Mau dia orang tua muda atau sudah berpengalaman. Pasti di lubuk hatinya, ingin anaknya menjadi orang yang benar, orang baik, yang bisa diandalkan. Tidak ada orang tua yang ingin anaknya menjadi seorang kriminal atau pembunuh. Tidak ada. Kecuali dia memang memiliki masalah mental. Tapi itu kemungkinannya kecil sekali. Sehingga kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa tidak ada orang tua yang ingin membawa anaknya tersesat. Tidak ada orang tua yang ingin membawa anaknya menjadi gagal. 

Orang tua akan memberikan yang terbaik pada anak. Akan mengusahakan apa yang bisa diusahakan olehnya. Selama itu baik, selama itu positif untuk anak. Selama itu bisa membantu perkembangan tumbuh kembang anak, pasti orang tua akan selalu mengupayakan itu. Karena itulah tugas dan kewajiban orang tua. Dan terlepas dari kewajiban orang tua, itu sudah menjadi naluri dari setiap orang tua. Akan ada perasaan tanggung jawab lebih. Apalagi saat sudah memiliki anak. Dan itu wajar terjadi. 

Pun kalau ada orang tua yang mengajarkan yang tidak benar pada anak. Ada orang tua yang memberikan contoh yang tidak baik pada anak. Bukan berarti orang tua ingin anaknya tersesat dan menjadi seperti dirinya. Tapi orang tua tersebut memang tidak mengetahui apa yang sebaiknya dia lakukan dan tunjukkan kepada anak. Dia keliru, dia tidak tahu. Dia melakukannya tanpa sengaja. Tanpa ada niat yang jelek. Mungkin dia berpikir itu benar, sehingga dia melakukan hal tersebut. Tapi sebenarnya salah. Kita tidak bisa menyalahkannya.