Mengenal Wabah Menari Yang Terjadi Di Eropa


Pada tahun 1518, benua Eropa diguncang oleh sesuatu misterius yang dikenal dengan wabah menari. Peristiwa ini terjadi pada kota Strasbourg, bagian dari Perancis yang merupakan bagian dari Kekaisaran Romawi pada saat itu. Saat itu, ratusan Strasbourg menari selama beberapa hari tanpa bisa menghentikan atau mengendalikan mereka. Danspest berakhir setelah dua bulan dan merenggut banyak nyawa. Namun, peristiwa tragis di Strasbourg ini bukan yang pertama kali terjadi.

Epidemi menari secara misterius berakhir dalam dua bulan

Menari Wabah tiba-tiba menarik perhatian tokoh masyarakat setempat. Oleh karena itu, dibuatlah lokasi khusus tari dan juga melibatkan pemusik dan penari profesional untuk menjemput dan membantu para korban.

Namun, apa yang terjadi di luar dugaan. Keadaan epidemi tari memburuk, dengan sebanyak 400 orang menari tanpa henti.

Banyak orang mulai pingsan karena kelelahan, bahkan ada yang menjadi korban stroke dan serangan jantung. Kondisi ini berlangsung selama berbulan-bulan.

Wabah ini kemudian berhenti secara misterius setelah berlangsung setidaknya dua bulan, tepatnya pada bulan September.

Wabah menari di Strasbourg bukan pertama kalinya

Meski terdengar seperti mitos, misteri wabah menari ini sudah beberapa kali terjadi di Eropa. Kejadian serupa mania telah terjadi di Swiss, Jerman dan Belanda. Salah satu kasus yang paling terkenal adalah wabah menari pada tahun 1374 yang menyebar di beberapa kota di sepanjang sungai Rhine.

Namun, tidak ada contoh bencana tari yang terdokumentasi dengan baik seperti peristiwa tragis di Strasbourg pada tahun 1518. Itu adalah salah satu epidemi tari terbesar dan paling mematikan. Kemungkinan penyebab wabah menari

Tidak ada penjelasan yang jelas tentang penyebab wabah menari. Wabah misterius ini memunculkan banyak teori dan spekulasi. Pada saat itu, diperkirakan bahwa kerasukan setan dan darah yang terlalu panas adalah penyebabnya.

Para peneliti di abad ke 20 mengungkapkan bahwa kemungkinan wabah ini muncul dari konsumsi roti yang terbuat dari tepung rye yang terkontaminasi jamur ergot yang dapat menyebabkan kejang.

Sosiolog Amerika Robert Bartholomew berargumen bahwa para penari itu berasal dari aliran sesat, yang menari untuk menarik perhatian kekuatan gaib.

Sejarawan medis Amerika John Waller percaya bahwa wabah menari adalah bentuk gangguan psikogenik masif.

Teori John Waller adalah penjelasan yang lebih diterima secara luas. Wabah tersebut terjadi di bawah tekanan ekstrim dan biasanya didasarkan pada ketakutan lokal.

Waller juga menyebutkan bahwa dalam kasus wabah menari pada tahun 1518, serangkaian kelaparan dan penyakit menular, seperti cacar dan sifilis, adalah penyebab stres besar di masyarakat.