Waspadai Kekurangan Darah Dapat Menyebabkan Kematian


Di seluruh dunia, setidaknya 2 juta orang meninggal karena pendarahan. Lebih dari 70% dari mereka dikandung sebagai akibat dari trauma fisik. Lukanya tidak hanya berdarah dari luar, tetapi juga berdarah tanpa menunjukkan setetes darah. Terkadang kehilangan darah ini tidak menyebabkan rasa sakit yang menyiksa. Hanya pemicu pertama yang muncul. Namun, ketika kehilangan darah cukup signifikan, syok yang mengancam jiwa dapat terjadi. Simak ini:

Kekurangan darah menyebabkan kematian datang begitu cepat

Bahkan jika tidak dilaporkan, seseorang bisa mati hanya dalam 5 menit. Selain itu, jika cederanya cukup lebar, rentang waktu ini bisa lebih pendek.

Namun, tidak semua orang dengan kekurangan darah ini bisa meninggal dalam hitungan menit. Misalnya, jika seseorang mengalami pembekuan darah akibat pendarahan yang lambat, mungkin diperlukan beberapa hari untuk terjadinya syok hemoragik.

Selain itu, jumlah darah yang keluar dari tubuh tergantung pada usia dan berat badan. Kejutan ini akan terjadi ketika seseorang telah kehilangan 20% darah dalam tubuhnya. Pada titik ini, jantung tidak dapat lagi memompa cukup darah ke seluruh tubuh.

Jika darah kemudian memiliki sebanyak 40%, konsekuensinya bisa. Penyebab kehilangan darah. Sebagian besar kasus perkembangan darah karena kehilangan traumatis.

Selain itu, kekurangan darah ini terjadi pada luka yang tidak berdarah, bahkan dengan setetes darah yang terlihat di luar tubuh. Pendarahan internet juga bisa berakibat fatal. Kenyataannya mungkin tidak seperti itu, apalagi kalau berdarah.

Apa yang harus dilakukan?

Jika Anda juga mengalami pendarahan luar dari seseorang yang dekat dengan Anda, segeralah berobat. Beberapa hal yang harus dilakukan:

  • Tempatkan bagian tubuh yang terluka, kecuali lebih tinggi di kepala.
  • Jangan pindahkan orang yang cedera pada kaki, punggung, leher, atau kepala.
  • Tekan dengan lembut area yang terluka dengan kain atau tangan bersih.

Jangan memberikan tekanan jika ini terjadi di area mata. Lama pengobatan dan kelangsungan hidup seseorang yang mengalami pendarahan (eksternal) atau pendarahan (internal) dimulai dari 3 menit, jam dan hari.

Sebuah penelitian memperkirakan bahwa 30% kematian akibat perdarahan traumatis terjadi dalam waktu 24 jam setelah kejadian. Keadaan yang tidak terduga dapat berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu.

Semakin awal peluang Anda untuk bertahan hidup, semakin besar peluang Anda untuk bertahan hidup. Fokus utama pengobatan awal adalah menghentikan pendarahan. Jika cukup terbuang, dokter akan memberikan transfusi darah atau cairan infus lainnya.

Ketika pendarahan dari pendarahan telah berhenti, secara alami akan memperbaiki kerusakan akibat syok. tubuh juga akan mengembalikan suplai darah seperti semula.