Tidak Ada Larangan Untuk Orang Kuat Tidak Boleh Bersedih

Tidak Ada Larangan Untuk Orang Kuat Tidak Boleh Bersedih

Tiap orang mempunyai metode sendiri dalam mengatakan perasaannya. Mempunyai metode sendiri dalam membuktikan perasaan sedihnya. Seluruh orang mempunyai triknya berlainan. Terdapat yang mengatakan rasa sedihnya dengan berteriak. Dengan meratap sesenggukan. Dengan suara cepat. Terdapat pula orang yang wajib bersembunyi dari kemeriahan serta menutup mukanya dengan alas serta meratap sesenggukan. Tiap orang mempunyai triknya sendiri. Apapun triknya, kita wajib menghormati itu.

Tiap Orang Berkuasa Buat Pilu, Tidak Seluruh Orang Wajib Kokoh Tiap Saat

Serta dikala terdapat orang yang mengekspresikan rasa pilu mereka, biarkanlah. Perkenankan mereka menghasilkan seluruh perasaan pilu mereka. Perkenankan mereka keluarkan seluruh bobot benak serta rasa sakit yang mereka rasakan. Mereka telah lumayan lama menahan itu seluruh. Telah lumayan lama mereka berupaya buat kokoh. Sebab tiap orang pula mempunyai batas. Tiap orang mempunyai limitnya. Jadi dikala seorang telah hingga pada limitnya, betul mereka hendak menghasilkan bagian lemas mereka.

Serta itu alami. Tiap orang mempunyai bagian lemas. Tiap orang berkuasa buat pilu, buat meratap. Tidak terdapat orang yang luar biasa. Sekuat- kuatnya seorang, ia pula berkuasa buat pilu,

buat meratap, buat menghasilkan seluruh kesedihannya. Kita selaku orang yang terdapat disekitarnya, juga kita tidak dapat menolong mereka pergi dari kesedihan mereka. Kita tidak dapat membagikan mereka jalur pergi hendak permasalahan mereka. Paling tidak kita dapat menghibur mereka. Juga kita tidak dapat menghibur mereka, paling tidak kita janganlah menaikkan kesedihan mereka.

Demikian juga dengan kita. Ingin kita semantap apa juga, terdapat masanya kita hendak rebah pula. Serta janganlah malu buat itu. Janganlah ragu buat menghasilkan kesedihan kita, janganlah ragu buat berduka. Itu merupakan salah satu metode buat kita dapat balik kokoh. Orang tidak selamanya wajib kokoh. Bila kita rasanya butuh buat meratap, betul menangislah. Janganlah paksakan diri kita buat senantiasa kokoh. Janganlah malu buat berduka. Tidak terdapat salahnya buat kita berduka sejenak. Percayalah sehabis kita berduka, sehabis kita meratap, kita hendak merasa lebih bagus. Serta merasa sedia buat balik bangun serta berjalan kedepan.