Tiap orang mempunyai kecemasan tiap- tiap. Serta nyatanya berbeda- beda. Bisa jadi terdapat yang serupa, tetapi tidak seluruhnya serupa. Cuma sebagian nilai saja yang serupa. Serta yang satu ini ialah salah satu kecemasan dari orang yang telah mempunyai banyak perihal. Jika buat orang yang sedang dalam ekspedisi mengarah ke tujuan mereka. Mereka hendak berasumsi, seharusnya banyak orang banyak, banyak orang yang telah settle, seharusnya mereka telah tidak mempunyai kecemasan lagi. Sebab mereka telah mempunyai banyak perihal. Mereka telah mempunyai seluruhnya. Mau apa tingga beli. Ataupun ingin kemana, bermukim berangkat. Seharusnya mereka tidak tekanan pikiran.
Dikala Kita Telah Memperoleh Apa Yang Kita Mau Hingga Seluruh Hendak Jadi Hambar
Tetapi itu seluruh salah. Kita wajib mengerti, kalau duit, harta, kekayaan, peran, tidak hendak menjamin hendak keceriaan seorang. Tidak menjamin hendak orang hendak senang serta tidak hadapi tekanan pikiran. Terus menjadi besar peran seorang, terus menjadi besar kecapaian seorang, terus menjadi banyak harta seorang, terus menjadi banyak kegelisahan yang mereka punya. Alhasil kita tidak dapat menjudge sedemikian itu saja. Kita wajib berlatih buat memandang dari ujung penglihatan mereka. Janganlah cuma berpendapat dari ujung penglihatan kita. Berpendapat bisa, tetapi be smart.
Kerap sakali sebagian orang yang banyak, yang populer, yang jika kita amati mereka telah mempunyai seluruhnya. Mereka nampak senang dengan seluruh keglamoran serta ketenaran yang mereka punya. Sesungguhnya di balik seluruh itu, kondisi individu mereka tidak sebaik dengan apa yang kita amati dengan kasat mata. Bila kamu seseorang perasa, bila kamu mempunyai belas kasih, empati, kamu hendak lebih paham hendak perihal itu. Dikala seorang telah mempunyai segalanya, telah menggapai apa yang mereka mau.
Telah populer, telah banyak raya. Titik berat mereka itu lebih banyak. Kebingungan mereka lebih banyak. Serta mereka tidak dapat dikatakan senantiasa senang, sebab dikala kita telah menggapai apa yang kita mau, serta telah mulai terbiasa hendak itu, hingga lama kelamaan kamu hendak merasa hambar hendak perihal itu. Alhasil tidak hendak terasa lagi keceriaan hendak seluruh perihal yang kamu memiliki. Bukan berarti tidak berlega hati. Mereka berlega hati. Tetapi, terdapat perasaan yang dimana, mereka mengetahui, kalau dikala telah mempunyai apa yang kita mau, itu tidak menjamin hendak memperoleh keceriaan yang kita impikan dahulu.