Banyak juga kok sekarang orang-orang yang sering mengatakan maaf. Baik wanita ke prianya, atau pria nya ke wanitanya, atau anak ke orang tua atau ke temen. Semua orang pernah meminta maaf dan pernah memaafkan. Kira-kira kalian lebih prefer yang mana? Minta maaf atau memaafkan? Walaupun keduanya sama-sama membuat hati sakit, dan ada perasaan yang ingin memaafkan tapi kita memberikan syarat untuk itu. Ada orang yang mau menerima maaf dari orang lain, tapi diberikan syarat. Dan rasanya itu bukanlah sikap dari memaafkan secara tulus
Cara Mengetahui Apakah Kita Sudah Memaafkan Secara Penuh Dan Tidak
Kata maaf adalah kata yang paling mudah dikatakan, mudah diekspresikan. Semua orang bisa dengan mudah bilang “ya sudah maaf”, “iya dimaafkan”. Tapi itu cuman hanya sebatas di mulut doang. Sering kali, hati dan otak dan mulut itu berbeda. Di kepala kita sudah berpikir memaafkan, mulut sudah mengatakan maaf, tapi dalam hati, masih ada kekesalan sedikit yang kalau mengingat lagi momen itu, membuat kita gondok sendiri. Itu namanya kita belum memaafkan dengan penuh. Masih ada sisa emosi yang ada.
Untuk membedakan orang sudah memaafkan dengan benar-benar, dan dengan orang yang bilang maaf tapi ala kadarnya, itu bisa dilihat dari sikapnya. Jika dia bilang okey dia memaafkan. Tapi tindakannya masih begitu-begitu saja, tidak ada perubahan. Apalagi jika kita ngobrol dan senggol soal masalah yang membuat dia marah atau kecewa. Dan dari dia masih menunjukkan ekspresi atau emosi yang marah atau kecewa, itu artinya dia belum sepenuhnya memaafkan. Belum benar-benar memaafkan. Karena kalau dia sudah benar-benar memaafkan, tidak akan ada emosi itu.
Jika kita sudah berdamai dengan masalah yang sudah terjadi, sudah benar-benar berdamai, memaafkan. Saat kita mengingat lagi masalah yang pernah terjadi itu, tidak akan ada emosi disana. Tidak akan ada lagi perasaan yang membuat kita marah. Ingat, ya okey ingat. Tapi tidak ada perasaan marah lagi, tidak ada rasa kesal lagi. Itu bedanya. Jadi jika kalian ragu apakah kalian sudah memaafkan seseorang dengan tulus dan tidak. Kalian bisa coba dengan mengingat lagi masalah yang ada dan lihat, bagaimana respon kalian saat kalian mengingat masalah tersebut.