Benarkah Ungkapan Orang Jahat Adalah Orang Yang Dulunya Tersakiti?

Pola Tidur Dan Pola Makan Yang Teratur Bisa Membantu Mengontrol Mood Kalian

Memang sempat ramai ungkapan soal ‘Orang jahat adalah orang yang dulunya pernah disakiti’. Orang yang dulu pernah menjadi korban, orang yang pernah mengalami sakit yang luar biasa, kecewa yang luar biasa. Ungkapan ini mulai ramai dikatakan saat mulai keluarnya film joker. Karena film tersebut menceritakan bahwa joker menjadi jahat karena dia pernah menjadi korban dari kekecewaan dan kesedihan yang luar biasa. Sehingga dia bisa menjadi penjahat yang sejahat itu. Dan dari situ orang banyak menggunakan ungkapan itu. 

Benarkah Ungkapan Orang Jahat Adalah Orang Yang Dulunya Tersakiti?

Dan yang mirisnya banyak orang yang menerapkannya. Dalam artian ada beberapa orang yang melakukan kesalahan atau kejahatan dan menjadikan ungkapan ini sebagai alasan mereka melakukan hal tersebut. Sehingga beberapa orang berlindung dan membela diri melalui ungkapan ini. Untuk membuat orang bisa mengerti kenapa mereka menjadi jahat. Kenapa mereka melakukan kejahatan. Dan itu bukanlah sikap yang patut dicontohi ya. Jangan kalian menirukan sikap tersebut. 

Memang benar sebagian besar dan rasanya hampir semua orang yang melakukan kejahatan adalah orang yang dulu pernah menjadi korban kejahatan. Atau orang yang pernah disakiti dan dikecewakan. Tapi, itu tidak bisa membenarkan untuk mereka melakukan tindak kejahatan. Karena pada dasarnya semua orang pernah disakiti, pernah dikecewakan, pernah menjadi korban kejahatan. Kejahatan apa pun itu. Jadi jika orang menanyakan apakah benar bahwa orang jahat adalah orang yang dulunya menjadi korban, yang dulunya pernah dikecewakan?

Jawabannya ya, tapi untuk itu menjadi alasan seseorang melakukan tindak kejahatan atau menjadikan seseorang melakukan penyimpangan. Tindak kejahatan dan penyimpangan adalah sebuah pilihan. Jadi jika seseorang melakukan tindak kejahatan dan penyimpangan, itu berarti, mereka yang memang memilih untuk menjadi orang jahat. Urusan pernah menjadi korban kejahatan dan dikecewakan itu hanyalah sebuah alasan semata. Alasan bagi mereka untuk orang-orang bisa menerima dan memaklumi kejahatan yang mereka perbuat. Dan itu bukanlah hal yang patut dicontohi. Jadi kalian jangan menggunakan ungkapan tersebut untuk melindungi diri atau membersihkan nama anda dari list orang jahat.