Banyak Sekali Orang-Orang Yang Menutupi Kejahatan Mereka Dengan Agama

Cara Mengetahui Apakah Kita Sudah Memaafkan Secara Penuh Dan Tidak

Sudah sangat banyak terjadi, bahkan di Indonesia sendiri memiliki banyak sekali kasus seperti ini. Dan banyak juga terjadi di lingkungan sekitar kita. Dimana, orang-orang melakukan kejahatan, dan mereka menutupi kejahatan mereka dengan agama. Menggunakan atribut agama, agar tidak terlihat sejahat itu. Apalagi kalau sudah ketahuan, banyak sekali dari mereka langsung menggunakan atribut agama. Sehingga bisa menunjukkan kepada orang banyak bahwa mereka menyesali akan perbuatan mereka, dan mereka bisa diampuni dan dibebaskan. 

Banyak Sekali Orang-Orang Yang Menutupi Kejahatan Mereka Dengan Agama

Apalagi banyak dari mereka datang dari para tokoh-tokoh penting, seperti pejabat, anggota pemerintahan, aparat negara, para seniman, musisi, artis, tokoh agama, dan orang-orang yang dimana menjadi panutan banyak orang. Dan kejadian seperti ini tidak terjadi sekali dua kali. Tapi banyak sekali, bahkan sampai sekarang masih banyak sekali terjadi. Dan sayangnya ada beberapa kalangan yang masih tetap berkeliaran bebas, karena mereka dilindungi oleh beberapa orang yang berpengaruh, atau karena mereka memiliki harta, atau akting yang bagus dengan menggunakan agama sebagai perlindungan mereka. 

Sehingga mereka tidak atau belum sampai saat ini ditangkap, atau diadili. Jika ditanya siapa, rasanya banyak sekali nama, dan kalian bisa mencari sendiri di google. Karena banyak beritanya yang bahkan sudah sangat banyak. Sehingga banyak orang sudah tidak heran jika mereka lagi, mereka lagi. Bahkan banyak orang sudah muak dengan cerita seperti ini. Seperti sebuah cerita series yang tidak habis-habisnya. Bahkan terus menerus dilakukan dan diteruskan oleh keturunannya. Dan ini sangat menyedihkan. 

Wajar saja jika Indonesia menjadi salah satu negara yang sulit untuk maju. Karena hal ini terus terjadi, dan bahkan ini sudah menjadi hal biasa yang dilakukan. Dari yang awalnya orang tahu ini adalah hal yang tidak benar, tapi karena sering dilakukan dan menjadi kebiasaan. Lama-lama orang menjadi tercuci otak, sehingga berpikir itu bukan hal yang salah, dan sah-sah saja untuk dilakukan. Sehingga saat ada kasus seperti ini lagi, orang sudah tidak kaget, bahkan banyak dari mereka dengan kesadaran penuh, ikut membela yang jelas-jelas mereka adalah penjahatnya.